Selasa, 23 Desember 2014

PERMASALAHAN YANG TIMBUL DALAM PENILAIAN KINERJA




Menurut Dessler mengemukakan beberapa permasalahan dan solusi yang terdapat dalam proses penilaian kinerja, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Skala peringkat
Penilaian skala peringkat yang dilakukan oleh menejemen perusahaan, baik di level pimpinan maupun di level supervisior, masih bergantung pada penilaian menggunakan skala peringkat jenis grafis untuk menilai kinerja, padahal skala peringkat sangat rentan terhadap munculnya masalah berikut:
a.    Standar yang tidak jelas
Skala penilaian ini terbuka terhadap interprestasi penilaian. Skala peringkat grafis ini memang terlihat objektif, akan tetapi menghasilkan penilaian yang tidak adil, karena sifat dan tingkat kemanfaatannya memiliki arti ganda. Cara terbaik adalah dengan mengembangkan dan menyertakan kalimat deskriptif yang mendefinisikan setiap sifat. Kekhususan ini dihasilkan dalam penilaian yang lebih konsisten dan lebih mudah dijelaskan.
b.   Efek Halo
Dalam penilaian kinerja, masalah yang muncul ketika peringkat yang diberikan penyelia kapada bawahan atas satu sifattertentu membuat bias peringkat orang itu atas sifat lainnya. Terjadi karena penilai menyukai atau tidak menyukai sifat karyawan yang dinilai. Oleh karena itu, karyawan yang disukai oleh penilai cenderung akan memperoleh nilai yang positif pada semua aspek penilaian, dan begitu pula sebaliknya, seorang karyawan yang tidak disukai akan mendapatkan nilai yang negatif.
c.    Kecenderungan Terpusat
Merupakan kecenderungan untuk memberikan semua karyawan dengan cara yang sama, seperti memberikan peringkat rata-rata kepada semuanya. Beberapa penyelia bersikeras saat mengisis skala peringkat, mereka cenderung untuk menghindari angka tinggi dan rendah dan hanya memberikan peringkat yang sedang untuk sebagian besar orang-orang mereka. Hal itu bias mengaburkan evaluasi, membuat mereka kurang berguna untuk promosi, gaji, dan tujuan konseling. Memberikan peringkat karyawan dengan tidak menggunakan skala peringkat grafis biasamengurangi masalah ini, karena pemberian peringkat berarti anda tidak bisa memberikan peringkat rata-rata kepada mereka semua.
d.   Longgar dan ketat
Adalah masalah yang terjadi saat penyelia memiliki kecenderungan untuk memberikan peringkat yang tinggi atau rendah kepada semua bawahannya. Penyebab longgar atau ketatnya penilaian itu bukan hanya kcenderungan si peniali saja tetapi tujuan dari penilai itu.
e.    Prasangka
Adalah kecenderungan untuk mengizinkan perbedaan perorangan seperti umur, ras, dan jenis kelamin untuk mempengaruhi peringkat penilaian yang diterima karyawan. Karakteristik pribadi orang yang dinilai (seperti umur, ras, dan jenis kelamin) bias mempengaruhi peringkat karyawan, sering kali terpisah dan prestasi orang itu sebenarnya.



Selasa, 04 November 2014

TEORI-TEORI ETIKA BISNIS



TUGAS ETIKA BISNIS
TEORI ETIKA BISNIS
Kelompok 1

Nama       :            Citra Alviana                    (11211668)
                             Dini Aprilliantari               (12211154)
                             Eliza Zahra                        (12211407)
                             Fransiska Dian                   (17211974)
                             Mamih Mayangsari            (14211268)
                             Ninggor Sastawan              (19211101)
                             Raja Indri D                       (15211805)
                             Ryzka Amelia                    (16211530)
                             Yeyen Eriya                       (17211511)


Fakultas Ekonomi Manajemen
Universitas Gunadarma 2014


TEORI – TEORI
 ETIKA BISNIS

  1. Pengertian Etika
  2. Tiga Norma Umum
  3. Teori Etika

  1. Pengertian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat.
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain

Pengertian etika = moralitas
Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan.

Etika sebagai Filsafat Moral
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.
Etika  dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai
  1. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia
  2. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima
Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional,
  1. Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu memang harus dilaksanakan dalam situasi konkret terutama yang dihadapi seseorang, atau
  2. Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan karena itu dikutuk atau justru sebaliknya
  3. Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya memang harus bertindak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat dibenarkan untuk bertindak sebaliknya yang bahkan melawan nilai dan norma moral tertentu.
  4. Etika sebagai Ilmu menuntut orang untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional.
  5. Dengan menggunakan bahasa Nietzcshe, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba
  6. Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan.
  1. Tiga Norma Umum
Norma à memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.
Macam Norma :
  1. Norma Khusus
  2. Norma Umum

            - Norma Sopan santun
            - Norma Hukum
            - Norma Moral
Norma-norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain
Norma-norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.
Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari
Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata krama
Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Norma hukum ini mencerminkan  harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik
Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia.
Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya ( kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini bisa tumpang tindih) :
  1. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi  kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok.
  2. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu. Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri
  3. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense)

  1. Teori Etika
a.      Etika Teleologi
dari kata Yunani,  telos = tujuan,  Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Dua aliran etika teleologi :
 - Egoisme Etis
 - Utilitarianisme

* Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.




* Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja  satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis

Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
  1. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
  2. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar  bagi jumlah orang terbesar) diterpakan pada perbuatan.
Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral.

b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban  kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
(1)   Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban
(2)   Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik
(3)   Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal
Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan tempat.
Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb.
Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan  apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak.

c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi  baik buruknya  suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek  dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.



d. Teori Keutamaan (Virtue)
memandang  sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.
Keutamaan bisa didefinisikan  sebagai berikut : disposisi watak  yang telah diperoleh  seseorang dan memungkinkan  dia untuk bertingkah  laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
  1. Kebijaksanaan
  2. Keadilan
  3. Suka bekerja keras
  4. Hidup yang baik
Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.
Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.
Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.
Keramahan merupakan inti  kehidupan bisnis, keramahan  itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali.
Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan.
Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan.
Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan  perusahaan.

http://wardoyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/39461/1-TEORI+ETIKA+BISNIS.ppt

Minggu, 06 April 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Efektivitas Iklan Media Elektronik (TV) Produk Sepeda Motor Yamaha



ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS IKLANMEDIA ELEKTRONIK (TV)
PRODUK SEPEDA MOTOR YAHAMA
NAMA            :
CITRA ALVIANA                (11211668)
RAJA INDRI D.R.                (15211805)
REZZA FAUZIAH                (16211077)
KELAS           :
3EA24
FAKULTAS EKONOMI, UNIVERSITAS GUNADARMA


ABSTRAK
Persaingan dalam industri sepeda motor membuat para ATPM menyusun strategi agar produknya dapat diterima di pasaran. Para ATPM, termasuk Yamaha melakukan promosi yang gencar, salah satunya dengan periklanan melalui media televisi  yang  masih  dipercaya  mampu  menjangkau  segmen  pasar  yang  luas. Walaupun dengan biaya yang sangat mahal, Yamaha yang telah membelanjakan banyak uang untuk membuat iklan mengalami penurunan pangsa pasar dari tahun ke tahun. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana merancang iklan yang tidak biasa, kreatif dan dapat menarik perhatian khalayak sehingga iklan tersebut
dapat  efektif. Dalam penelitian ini  akan  menganalisis  pengaruh  dari  kualitas pesan,  daya  tarik  iklan,  dan  frekuensi  penayangan  terhadap  efektivitas  iklan televisi.
Penelitian  ini  menggunakan  analisis  regresi  linier  berganda  dengan program SPSS Versi 16.0. Populasi yang digunakan adalah masyarakat Makassardengan kriteria merupakan pengguna sepeda motor Yamaha dan pernah melihat iklan Yamaha. Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak  100 orang dengan metode slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pesan, daya tarik iklan, dan frekuensi  penayangan  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  efektivitas iklan  baik  secara  parsial  maupun  simultan. Dengan  demikian, Yamaha  harus memperhatikan  ketiga  hal  tersebut  untuk  menghasilkan  iklan  yang  efektif sehingga biaya besar yang telah dikeluarkan mendapatkan hasil yang sesuai.

Kata Kunci:  Kualitas pesan, daya tarik iklan, frekuensi penayangan, efektivitas
iklan.


LATAR BELAKANG
 Dengan peningkatan tajam penggunaan roda dua di indonesia maka tingkat persaingan pun semakin tinggi diantara industri roda dua yang ada di indonesia,belum lagi munculnya pendatang baru yang menambah tingkat persaingan semakin tinggi.Pemain lama dalam indusrti roda dua diIndonesia seperti Yamaha, Honda,Suzuki dan Kawasaki yang sebelumnya meramaikan pasar roda dua diindonesia,kini keempat industri buatan jepang tersebut mendapat pesaing baru baik dalam kawasan asia sendiri yaitu india (pulsan),cina,korea dan dari negara Eropa dan Amerika seperti Harley,Ducati,ktm dll. Baik para pemain lama maupun pemain baru diatas untuk mempertahankan pangasa pasar maupun menambah pangasa pasar mereka maisng-masing memiliki konsep strategi marketing yang baik diawali dengan peran tehnologi,kualitas harga,model serta jaminan purna jual yang menjadi senjata andalan dari masing-masing industri.
Melihat persaingan yang sangat ketat ini, produsen motor Yamaha harus memikiran strategi-strategi yang menarik untuk mengambil kembali pangsa pasar mereka dan posisi sebagai market leader sepeda motor nasional yang sudah sejak lama disandang oleh Yamaha. Salah satunya adalah dengan strategi beriklan yang efektif.  Strategi  iklan  yang  efektif  akan  meningkatkan  pengetahuan  dan ketertarikan konsumen terhadap produk Yamaha.
Mengemas iklan dalam berbagai daya tarik seperti Yamaha dengan tagline “Semakin Di Depan” ingin menunjukkan bahwa sepeda motor  Yamaha  selalu  lebih  baik  daripada  para  pesaingnya.menyatakan apabila suatu iklan memiliki daya tarik yang kuat akan memperbesar peluang bahwa informasi iklan akan diperhatikan. Pesan iklan juga dibuat dengan semenarik mungkin, informatif dan jelas sehingga calon konsumen dapat menilai produk  berdasarkan  iklan  tersebut. Frekuensi iklan yang tinggi dengan penayangan pada bagian hari yang tepat akan dapat menjangkau khalayak sesuai sasaran dari produk yang diiklankan.  
            Berkaitan dengan apa yang telah diuraikan diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah Faktor Kualitas Pesan Iklan, Daya Tarik Iklan, Frekuensi Penayangan Iklan berpengaruh terhadap Efektivitas Iklan Media Televisi Produk Sepeda Motor Yamaha?
Variabel manakah diantara Kualitas Pesan Iklan, Daya Tarik Iklan, Frekuensi Penayangan yang lebih Dominan berpengaruhi terhadap Efektivitas Iklan Media Televisi Produk Sepeda Motor Yamaha?

Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk menganalisis pengaruh kualitas pesan terhadap efektivitas iklantelevisi produk sepeda motor Yamaha.
Untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan terhadap efektivitas iklantelevisi produk sepeda motor Yamaha.
Untuk  menganalisis  pengaruh  frekuensi  penayangan  iklan  terhadap efektivitas iklan televisi produk sepeda motor Yamaha.

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN UMUM TERHADAP IKLAN MEDIA ELEKTRONIK (TV)

Periklanan merupakan salah satu dari alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat. Definisi periklanan menurut Jefkins (1997), merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon konsumen yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang paling ekonomis. Iklan adalah bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu (Swastha dan Irawan, 1997). Menurut  Kotler (1996),  dalam  pembuatan  program  periklanan  terdapat  lima keputusan utama yang harus diambil yaitu mengenai tujuan periklanan (mission), uang yang dapat dibelanjakan (money), pesan yang disampaikan (message), media yang akan digunakan (media) dan evaluasi hasil (measurement).

Salah satu media yang digunakan Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah seberapa besar  iklan  mampu  memukau  atau  menarik  perhatian  pemirsanya (Indriarto, 2006). Untuk menarik pemirsanya, iklan dapat menggunakan endorser seperti selebritis, atlet terkenal dan tokoh. Iklan dapat juga menggunakan humor untuk menarik pemirsanya, bahkan tema-tema erotis/seksual sering digunakan, dalam periklanan adalah televisi. TV merupakan media yang dipercaya paling efektif untuk beriklan. Walaupun biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih mahal daripada media lain, para pemasar tetap ingin produknya bisa dipromosikan lewat media televisi. Tidak heran bila saat ini iklan menyesaki acara-acara televisi, terutama program yang banyak ditonton atau tayang pada prime time.

METODE PENGUNPULAN DATA
Sejalan dengan penelitian yang telah ditetapkan, maka diperlukan suatu metode guna mendapatkan data. Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah data primer, yaitu dengan cara kuesioner dan wawancara, dan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder diperoleh dari berbagai bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal, dan dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan penulisan ini.

METODE ANALISA DATA
Analisis Regresi Linier Berganda
Model analisis regresi linier berganda adalah :
Y         = b1X1+ b2X2 + b3X3 + e         (3.2)
Dimana

Y         =          Efektivitas Iklan
X1          =          Kualitas Pesan
X2          =          Daya Tarik Iklan
X3          =          Frekuensi Iklan
b1,2,3      =          Koefisien Variabel Independen
e          =          Varians pengganggu

Hasil dan Pembahasan
Tanggapan Responden Tentang Kualitas Pesan





No
Indikator
Skor
Jml
Indeks
SS
S
N
TS
STS
1
Naskah iklan Yamaha menarik saya untuk melihat iklan tersebut
33
41
26
0
0
407
81.4
2
Pesan yang disampaikan sesuai dengan manfaat produk
33
45
22
0
0
411
82.2
3
Tagline yang dipakai iklan Yamaha mudah di ingat
29
54
14
3
0
409
81.8
4
Pesan iklan tersebut memberikan informasi yang jelas tentang produk
31
54
15
0
0
416
83.2

Jumlah





1643
328.6

Rata-rata





410.75
82.15



Naskah iklan yang menarik adalah tinggi dengan angka indeks sebesar 81, 4 Hal ini memberikan indikasi bahwa untuk menghasilkan kualitas pesan yang baik dapat didukung dengan penyusunan naskah iklan yang baik dan menarik. Naskah himbauan untuk menaati peraturan dengan selalu memakai helm menjadi hal yang baik  dalam  suatu  iklan  karena  dapat  mempengaruhi  perilaku  pemirsa  dalam mengendarai motor. Untuk tanggapan responden mengenai kesesuaian pesan dengan manfaat produk yang di iklankan, nilai indeks yang dihasilkan adalah 82,2 (tinggi). Pesan yang disampaikan dalam iklan harus sesuai dengan manfaat dari produk yang ditawarkan agar konsumen tidak merasa tertipu dengan iklan. Pesan bahwa Yamahamenjadi kendaraan yang paling irit di antara para pesaingnya dirasa sesuai dengan manfaat yang didapat oleh konsumen.
Tanggapan  responden  mengenai  tagline  yang  dipakai  oleh  Yamahamenghasilkan  nilai  indeks  sebesar 81,8 (tinggi).  Tagline  yang  menunjukkan
bahwa Yamaha memang selalu lebih unggul dapat mudah diingat oleh pemirsa. Tagline ini juga menguatkan Yamaha yang selama ini menjadi pabrikan besar sepeda motor. Dengan tagline yang mampu melekat di benak pemirsa maka pesan iklan tersebut menjadi efektif.
Sedangkan  tanggapan responden  mengenai  kejelasan  informasi  yang disampaikan  dalam  pesan  iklan  Yamaha  mendapat  nilai  indeks  sebesar 83,2 (tinggi). Informasi pesan yang jelas dalam iklan memudahkan pemirsa untuk memahami maksud dari iklan tersebut sehingga produk yang ditawarkan dapat disampaikan dengan jelas pula.

Tanggapan Responden Tentang Daya Tarik Iklan

No.
Indikator
Skor
Jml
Indeks
SS
S
N
TS
STS
1
Endorser yang dipakai iklan sangat menarik perhatian
19
53
27
1
0
390
78
2
Endorser yang dipakai iklan cocok produk yang di iklankan
29
48
21
2
0
413
82.6
3
Jingle/musik iklan Yamaha menarik perhatian
23
58
16
3
0
401
80.2
4
Tampilan visual iklan Yamaha membuat saya tertarik melihat iklan tersebut
19
60
20
1
0
397
79.4

Jumlah





1601
320.2

Rata-rata





400.25
80.05
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel 4.5  menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai daya tarik endorser iklan Yamaha adalah tinggi dengan angka indeks sebesar 78. Hal ini memberikan indikasi bahwa untuk menghasilkan daya tarik iklan yang tinggi  dapat  dilakukan  dengan  memilih  endorser  yang  menarik,  yaitu  dari kalangan selebriti atau public figure lain.
Untuk tanggapan responden mengenai kecocokan endorser dengan produk yang diiklankan, nilai indeks yang dihasilkan adalah 82,6 (tinggi) semakin ketatnya persaingan produsen sepeda Motor di Indonesia. Yamaha harus pandai menarik perhatian calon konsumen di antara dengan endorser yang cocok dengan produk yang diiklankan. Dengan segmen pasar yang cenderung lebih membidik kaum muda dalam Negeri. Hal ini cocok dengan sikap kaum muda yang ingin meniru seperti artis idolanya
Jingle atau musik iklan yang menarik akan membuat pemirsa ingin melihat iklan dan mendengarkan jingle tersebut secara berulang sentuhan musik akan membuat iklan tersebut lebih mudah diingat. Dengan daya tarik yang tinggi produk akan dapat tersampaikan dengan baik. Tanggapan responden mengenai hal tersebut adalah tinggi dengan nilai indeks 80,2.
Sedangkan daya tarik iklan dengan tampilan visual yang didesain dengan baik akan membuat pemirsa ingin selalu melihat iklan tersebut. Untuk tanggapan responden mengenai tampilan visual iklan Yamaha adalah 79,4 atau dapat kategorikan tinggi.


Tanggapan Responden Tentang Frekuensi Penayangan

No.
Indikator
Skor
Jml
Indeks
SS
S
N
TS
STS
1
Iklan Yamaha  sering ditayangkan di televisi
12
62
25
1
0
385
77
2
Saya sering melihat iklan pada prime time
17
45
36
2
0
377
75.4
3
Saya sering melihat iklan Yamaha berbagai stasiun televisi yang berbeda
19
53
26
2
0
389
77.8

Jumlah





1151
230.2

Rata-rata





383.66
76.73
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel  tentang frekuensi penayangan iklan Yamaha di televisi menunjukkan rata-rata angka indeks dari 3 item pertanyaan yang diajukan adalah tinggi, yaitu dengan nilai 76,73. Dengan frekuensi penayangan iklan yang intensif, waktu penayangan pada prime time yang merupakan periode dengan penonton terbanyak, serta ditayangkan dalam berbagai stasiun yang berbeda, maka iklan akan dapat menjangkau pangsa pasar yang besar. Dalam penayangannya, Yamaha Mio, Jupiter Mx, Vega R 125D dan Mio Soulmerupakan produk-produk yang sering muncul di televisi. Dengan terpaan iklan yang sering maka pemirsa akan mudah  mengingat  iklan  sehingga  menjadikan  merek  produk  sebagai  puncak pikiran dari produk sepeda motor, yang akan menunjang efektivitas iklan.


Tanggapan Responden Tentang Efektivitas Iklan

No.
Indikator
Skor
Jml
Indeks
SS
S
N
TS
STS
1
Iklan Yamaha sangat komunikatif sehingga saya selalu mengingat iklan tersebut
24
68
8
0
0
416
83.2
2
Kekuatan rangsangan iklan Yamaha mampu mempengaruhi perasaan
32
55
13
0
0
396
79.2
3
Setelah melihat iklan Yamaha, saya mengerti tentang keunggulan dari produk Yamaha
19
62
18
1
0
399
79.8
4
Iklan Yamaha membuat saya terpengaruh untuk melakukan tindakan selanjutnya 
10
70
18
2
0
388
77.6

Jumlah





1599
319.8

Rata-rata





399.75
79.95
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel tentang efektivitas iklan Yamaha di televisi, tanggapan responden menunjukkan dari masing-masing 4 item pertanyaan yang diajukan adalah tinggi, dengan nilai indeks rata-rata yang dihasilkan yaitu  79,95. Iklan yang  efektif  adalah  iklan  yang  mampu  berkomunikasi  dengan  baik  dengan khalayak yang akan menjadi konsumen produk tersebut. Selain itu, kekuatan iklan untuk mempengaruhi perasaan pemirsa sangat penting agar pemirsa tertarik untuk selalu   melihat   iklan   sehingga   iklan   akan   selalu   diingat.   Kemampuan menyampaikan iklan kepada pemirsa tentang keunggulan sepeda motor Yamahadapat  membuat  pemirsa  iklan  terpengaruh,  dan  selanjutnya  terbujuk  untuk menjadi konsumen Yamaha dengan melakukan pembelian.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap efektivitas iklan adalah kualitas pesan iklan. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah semakin baik kualitas pesan suatu iklan, maka semakin tinggi efektivitas iklan tersebut. Berdasarkan hasil analisis regresi dan uji t dapat diketahui bahwa kualitas pesan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas iklan. Hal ini berarti kualitas pesan iklan yang baik akan meningkatkan efektivitas suatu iklan, sehingga hipotesis pertama diterima serta mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nurrohman (2009) yang menyatakan bahwa  kualitas  pesan  berpengaruh  positif  terhadap  efektivitas  iklan.  Seperti halnya iklan pada media baliho pada penelitian tersebut, hasil ini menunjukkan kualitas  pesan  iklan  juga  merupakan  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi efektivitas iklan melalui media televisi. Pesan iklan Yamaha yang disampaikan dengan  baik,  jelas  serta  memberikan  informasi  secara  tepat  akan  dapat mempengaruhi mindset pemirsanya. Pemirsa akan terpengaruh oleh pesan yang disampaikan setelah melihat iklan tersebut sehingga dapat membujuk pemirsa untuk menjadi konsumen dari produk Yamaha.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel daya tarik iklan mempunyai pengaruh terhadap efektivitas iklan. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah semakin tinggi daya tarik suatu iklan, maka semakin tinggi efektivitas iklan tersebut. Berdasarkan hasil analisis regresi dan uji t dapat diketahui bahwa daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas iklan. Hal ini berarti daya tarik iklan yang tinggi akan meningkatkan efektivitas suatu iklan, sehingga hipotesis kedua diterima. Dalam penelitian Nurrohman  (2009), daya tarik iklan juga berpengaruh terhadap efektivitas iklan. Hal tersebut dibuktikan
juga oleh hasil penelitian ini yang menunjukkan daya tarik iklan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan melalui media televisi.         
Daya tarik yang ditampilkan dalam suatu iklan akan menarik pemirsa untuk selalu melihat iklan tersebut dan akan selalu mengingatnya. Daya tarik iklan seperti penggunaan endorser yang cocok dan menarik akan membuat khalayak ingin mengikuti trend seperti yang dipakai oleh endorser tersebut, sehingga mendorong pemirsa untuk melakukan pembelian produk. Hal ini dapat menjelaskan bahwa iklan yang ditampilkan efektif.
Berdasarkan  hasil  analisis  menunjukkan  bahwa  variabel  frekuensi penayangan iklan berpengaruh terhadap efektivitas iklan. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini  adalah semakin tinggi  frekuensi  penayangan suatu iklan, maka semakin tinggi efektivitas iklan tersebut.

KESIMPULAN dan SARAN
KESIMPULAN
Penelitian  ini  dilaksanakan  untuk  menguji  pengaruh  variabel  kualitas pesan iklan, daya tarik iklan dan frekuensi penayangan terhadap efektivitas iklan pada media televisi. Dari hasil dan analisis data serta pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut ini:
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel  yang  memiliki  pengaruh  terbesar  terhadap  efektivitas  iklan  adalah variabel kualitas pesan iklan dengan koefisien sebesar 0,372. Selanjutnya variabel kedua adalah daya tarik iklan dengan koefisien variabel sebesar 0,357. Sedangkan yang ketiga adalah variabel frekuensi penayangan iklan dengan koefisien variabel sebesar 0,265. Dan Efektivitas  iklan  dipengaruhi  variabel  kualitas  pesan  iklan  dengan diperoleh koefisien variabel sebesar 0,372 yang menunjukkan pengaruh positif dan  signifikansi  sebesar 0,000.  Dengan  demikian  dapat  dijelaskan  bahwa  responden menilai kualitas pesan yang disampaikan dalam iklan Yamaha baik. Hal ini  menunjukkan  bahwa  kualitas  pesan  merupakan  salah  satu  faktor  yang menentukan efektivitas iklan sepeda motor Yamaha. Dengan kata lain, pesan iklan yang semakin baik dan berkualitas akan meningkatkan efektivitas iklan sepeda motor Yamaha. Dan Efektivitas iklan dipengaruhi variabel daya tarik iklan dengan diperoleh koefisien  variabel  sebesar 0,357  yang menunjukkan  pengaruh  positif  dan signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa responden menilai  dengan diperoleh koefisien variabel sebesar 0,265 yang menunjukkan pengaruh positif dan  signifikansi  sebesar 0,000.  Dengan  demikian  dapat  dijelaskan  bahwa responden  menilai  frekuensi  penayangan iklan  Yamaha  cukup  tinggi  dengan seringnya iklan muncul pada periode prime time dan di beberapa stasiun televisi. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi penayangan merupakan salah satu faktor yang  menentukan  efektivitas  iklan  sepeda  motor Yamaha.  Dengan  kata  lain, frekuensi yang tinggi akan meningkatkan efektivitas iklan sepeda motor Yamaha.

SARAN
Dari  pembahasan  yang  telah  diuraikan,  beberapa  saran  yang  dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak Yamaha adalah:
1.      Produsen Yamaha dalam mengiklankan produknya harus menciptakan iklan yang  efektif,  yaitu  dengan  memperhatikan  hal-hal  seperti  yang  telah diteliti.  Dalam  meningkatkan  daya  tarik  iklan  Yamaha  dapat  dilakukan dengan menggandeng public figure yang mempunyai kredibilitas sebagai endorser produknya. Seperti halnya pesaing terdekat Yamaha yang berani mendatangkan 2 bintang Moto GP sebagai endorser iklannya, Yamaha juga harus lebih memikirkan hal tersebut dengan menampilkan endorser yang berbasis  pembalap  daripada  menggunakan  atlet  olah  raga  lain  seperti pemain  sepak  bola.
2.      Daya  tarik  iklan  juga  dapat  ditingkatkan  dengan memberikan  sentuhan  musik  atau  jingle  dari  penyanyi  yang  banyak disukai masyarakat, khususnya yang disukai kaum muda karena sesuai dengan segmen yang dibidik oleh Yamaha. Selain itu, faktor kualitas pesan dari iklan dapat menggunakan pesan-pesan yang membujuk pemirsa untuk memilih Yamaha sebagai merek yang selalu melekat  di  benak  pemirsa.  Yamaha  dapat  menampilkan  pesan  tentang keunggulan produknya yang terkenal tangguh dan irit, serta model yang dapat  menjadi  trend  di  masa  sekarang.  Menunjukkan  keunggulan spesifikasi produk seperti penggunaan double discbreak, dengan tenaga besar  yang  tidak  boros  bahan  bakar,  penggunaan  teknologi  injeksi, performa  mesin  yang  teruji  kuat  dan  tangguh,  kemudahan  dalam penggantian suku cadang, dll. Pesan yang menghimbau masyarakat untuk patuh peraturan lalu lintas sudah baik dilakukan Yamaha dalam salah satu iklan  produknya.  Sebaiknya  setiap  iklan  produk  menyampaikan  pesan himbauan karena dapat menumbuhkan citra yang baik di mata masyarakat. Frekuensi  penayangan  iklan  sebanyak 10-20  kali  per  hari  dengan penayangan  di  berbagai  stasiun  televisi  yang  berbeda  merupakan pengulangan yang efektif agar pesan iklan dapat tersampaikan dengan baik. Iklan dapat dibuat dalam beberapa versi agar tidak terjadi kejenuhan. Tidak hanya mengandalkan frekuensi beriklan yang tinggi saja, tetapi juga harus didukung dengan waktu penayangan yang tepat. Waktu yang paling banyak menyedot pemirsa adalah saat prime time, yaitu pada pukul 19.00-23.00. Jadi Yamaha lebih intensif lagi mengeluarkan iklannya pada prime time. Walaupun biaya yang dikeluarkan sedikit lebih mahal, tetapi diyakini mampu menjangkau segmen pasar yang tepat dan luas. Hal ini dapat dilakukan dengan menayangkan iklan produknya pada saat commercial break atau juga dengan menjadi sponsor dalam acara-acara televisi favorit pemirsa, seperti acara talkshow, kuis, ataupun acara olah raga kompetisi sepak bola atau

 
balap motor yang banyak digemari masyarakat.
3.      Dalam mempromosikan produknya, Yamaha sebaiknya tidak hanya terpaku pada media iklan televisi saja. Karena masih banyak media iklan yang dapat  dimanfaatkan  tentunya  dengan  keunggulan  dan  kelemahannya masing-masing. Yamaha dapat memasang iklannya pada media cetak, yaitu dengan melalui surat kabar yang terbit harian maupun majalah mingguan atau bulanan, misalnya Koran Harian Fajar yang beredar harian dengan pasar tujuan masyarakat Sulawesi Selatan. Koran Sindo, Tribun TimurKompas, Tempo, dll. Iklan dapat juga melalui media baliho berukuran besar yang dipasang di tempat-tempat strategis, misalnya pinggir jalan raya ataupun alun-alun kota  yang  tentunya  tidak  melanggar  peraturan  serta  mengganggu keindahan kota. Menyebarkan brosur kepada pengguna jalan yang berisi produk-produk Yamaha dengan spesifikasi dan keunggulan-keunggulannya, serta harga dari masing-masing produk. Menjadi sponsor suatu event dapat lebih mendekatkan produk ke konsumen, seperti mensponsori event musik band-band  yang  sering  menggelar  konser  di  berbagai  kota,  menjadi sponsor dalam kegiatan-kegiatan tingkat sekolah seperti acara pentas seni, mempromosikan produk dengan menyewa stan di acara ekspo, ataupun mendirikan stan dalam acara pameran-pameran di mall dan tempat-tempat yang lain. Media-media yang digunakan dalam beriklan tersebut dapat menjangkau pangsa  pasar masing-masing yang beranekaragam sehingga akan efektif jika dilakukan secara bersama-sama.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. “Penjualan Motor Nasional Meningkat.”

Bram, Y.F., 2005. “Analisis Efektivitas Iklan sebagai Salah Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT Rambang dengan Menggunakan  Metode  EPIC  Model.”  Jurnal  Manajemen  &  Bisnis Sriwijaya, Vol. 3, No. 6, pp.1-23

Cannon, J. P., W. D. Perault, dan E. J. McCarthy.  2009. Pemasaran Dasar: Pendekatan Manajerial Global. 16 ed. Jakarta: Salemba Empat

Durianto,  Darmadi  dan  C.  Liana.   2004.   “Analisis  Efektivitas  Iklan  Televisi

Softener Soft & Fresh di Jakarta dan Sekitarnya dengan Menggunakan

Consumer Decision Model.” Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol. 11, No. 1,
pp.35-55

Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Indriantoro, Nur dan B. Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. 1 ed. Yogyakarta: BPFE

Indriarto, Fidelis.2006.  “Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran dalam Proses

Penyampaian Pesan Iklan.” Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 5, No. 3, pp.243-268

Indriyanti, I. Satya dan J. J. O. I. Ihalauw. 2002. “Pengulangan Pesan Suatu Iklan
dalam Proses Pembelajaran Konsumen: Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi

Pepsodent.” Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 8, No. 1, pp.3652
Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. 3 ed. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip. 1996. Manajemen Pemasaran. 6 ed. Jakarta: Erlangga

Kotler 2004:9) Manajemen Pemasaran
Soprihanto 2003:125,Manajemen Pemasaran
Gitosudarmo 2003:96,Manajemen Pemasaran

Sunarto 2004:45), Manajemen Pemasaran







 


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS IKLANMEDIA ELEKTRONIK (TV)
PRODUK SEPEDA MOTOR YAHAMA
NAMA            :
CITRA ALVIANA                (11211668)
RAJA INDRI D.R.                (15211805)
REZZA FAUZIAH                (16211077)
KELAS           :
3EA24
FAKULTAS EKONOMI, UNIVERSITAS GUNADARMA


ABSTRAK
Persaingan dalam industri sepeda motor membuat para ATPM menyusun strategi agar produknya dapat diterima di pasaran. Para ATPM, termasuk Yamaha melakukan promosi yang gencar, salah satunya dengan periklanan melalui media televisi  yang  masih  dipercaya  mampu  menjangkau  segmen  pasar  yang  luas. Walaupun dengan biaya yang sangat mahal, Yamaha yang telah membelanjakan banyak uang untuk membuat iklan mengalami penurunan pangsa pasar dari tahun ke tahun. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana merancang iklan yang tidak biasa, kreatif dan dapat menarik perhatian khalayak sehingga iklan tersebut
dapat  efektif. Dalam penelitian ini  akan  menganalisis  pengaruh  dari  kualitas pesan,  daya  tarik  iklan,  dan  frekuensi  penayangan  terhadap  efektivitas  iklan televisi.
Penelitian  ini  menggunakan  analisis  regresi  linier  berganda  dengan program SPSS Versi 16.0. Populasi yang digunakan adalah masyarakat Makassardengan kriteria merupakan pengguna sepeda motor Yamaha dan pernah melihat iklan Yamaha. Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak  100 orang dengan metode slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pesan, daya tarik iklan, dan frekuensi  penayangan  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  efektivitas iklan  baik  secara  parsial  maupun  simultan. Dengan  demikian, Yamaha  harus memperhatikan  ketiga  hal  tersebut  untuk  menghasilkan  iklan  yang  efektif sehingga biaya besar yang telah dikeluarkan mendapatkan hasil yang sesuai.

Kata Kunci:  Kualitas pesan, daya tarik iklan, frekuensi penayangan, efektivitas
iklan.


LATAR BELAKANG
 Dengan peningkatan tajam penggunaan roda dua di indonesia maka tingkat persaingan pun semakin tinggi diantara industri roda dua yang ada di indonesia,belum lagi munculnya pendatang baru yang menambah tingkat persaingan semakin tinggi.Pemain lama dalam indusrti roda dua diIndonesia seperti Yamaha, Honda,Suzuki dan Kawasaki yang sebelumnya meramaikan pasar roda dua diindonesia,kini keempat industri buatan jepang tersebut mendapat pesaing baru baik dalam kawasan asia sendiri yaitu india (pulsan),cina,korea dan dari negara Eropa dan Amerika seperti Harley,Ducati,ktm dll. Baik para pemain lama maupun pemain baru diatas untuk mempertahankan pangasa pasar maupun menambah pangasa pasar mereka maisng-masing memiliki konsep strategi marketing yang baik diawali dengan peran tehnologi,kualitas harga,model serta jaminan purna jual yang menjadi senjata andalan dari masing-masing industri.
Melihat persaingan yang sangat ketat ini, produsen motor Yamaha harus memikiran strategi-strategi yang menarik untuk mengambil kembali pangsa pasar mereka dan posisi sebagai market leader sepeda motor nasional yang sudah sejak lama disandang oleh Yamaha. Salah satunya adalah dengan strategi beriklan yang efektif.  Strategi  iklan  yang  efektif  akan  meningkatkan  pengetahuan  dan ketertarikan konsumen terhadap produk Yamaha.
Mengemas iklan dalam berbagai daya tarik seperti Yamaha dengan tagline “Semakin Di Depan” ingin menunjukkan bahwa sepeda motor  Yamaha  selalu  lebih  baik  daripada  para  pesaingnya.menyatakan apabila suatu iklan memiliki daya tarik yang kuat akan memperbesar peluang bahwa informasi iklan akan diperhatikan. Pesan iklan juga dibuat dengan semenarik mungkin, informatif dan jelas sehingga calon konsumen dapat menilai produk  berdasarkan  iklan  tersebut. Frekuensi iklan yang tinggi dengan penayangan pada bagian hari yang tepat akan dapat menjangkau khalayak sesuai sasaran dari produk yang diiklankan.  
            Berkaitan dengan apa yang telah diuraikan diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah Faktor Kualitas Pesan Iklan, Daya Tarik Iklan, Frekuensi Penayangan Iklan berpengaruh terhadap Efektivitas Iklan Media Televisi Produk Sepeda Motor Yamaha?
Variabel manakah diantara Kualitas Pesan Iklan, Daya Tarik Iklan, Frekuensi Penayangan yang lebih Dominan berpengaruhi terhadap Efektivitas Iklan Media Televisi Produk Sepeda Motor Yamaha?

Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk menganalisis pengaruh kualitas pesan terhadap efektivitas iklantelevisi produk sepeda motor Yamaha.
Untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan terhadap efektivitas iklantelevisi produk sepeda motor Yamaha.
Untuk  menganalisis  pengaruh  frekuensi  penayangan  iklan  terhadap efektivitas iklan televisi produk sepeda motor Yamaha.

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN UMUM TERHADAP IKLAN MEDIA ELEKTRONIK (TV)

Periklanan merupakan salah satu dari alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat. Definisi periklanan menurut Jefkins (1997), merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon konsumen yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang paling ekonomis. Iklan adalah bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu (Swastha dan Irawan, 1997). Menurut  Kotler (1996),  dalam  pembuatan  program  periklanan  terdapat  lima keputusan utama yang harus diambil yaitu mengenai tujuan periklanan (mission), uang yang dapat dibelanjakan (money), pesan yang disampaikan (message), media yang akan digunakan (media) dan evaluasi hasil (measurement).

Salah satu media yang digunakan Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah seberapa besar  iklan  mampu  memukau  atau  menarik  perhatian  pemirsanya (Indriarto, 2006). Untuk menarik pemirsanya, iklan dapat menggunakan endorser seperti selebritis, atlet terkenal dan tokoh. Iklan dapat juga menggunakan humor untuk menarik pemirsanya, bahkan tema-tema erotis/seksual sering digunakan, dalam periklanan adalah televisi. TV merupakan media yang dipercaya paling efektif untuk beriklan. Walaupun biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih mahal daripada media lain, para pemasar tetap ingin produknya bisa dipromosikan lewat media televisi. Tidak heran bila saat ini iklan menyesaki acara-acara televisi, terutama program yang banyak ditonton atau tayang pada prime time.

METODE PENGUNPULAN DATA
Sejalan dengan penelitian yang telah ditetapkan, maka diperlukan suatu metode guna mendapatkan data. Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah data primer, yaitu dengan cara kuesioner dan wawancara, dan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder diperoleh dari berbagai bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal, dan dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan penulisan ini.

METODE ANALISA DATA
Analisis Regresi Linier Berganda
Model analisis regresi linier berganda adalah :
Y         = b1X1+ b2X2 + b3X3 + e         (3.2)
Dimana

Y         =          Efektivitas Iklan
X1          =          Kualitas Pesan
X2          =          Daya Tarik Iklan
X3          =          Frekuensi Iklan
b1,2,3      =          Koefisien Variabel Independen
e          =          Varians pengganggu

Hasil dan Pembahasan
Tanggapan Responden Tentang Kualitas Pesan





No
Indikator
Skor
Jml
Indeks
SS
S
N
TS
STS
1
Naskah iklan Yamaha menarik saya untuk melihat iklan tersebut
33
41
26
0
0
407
81.4
2
Pesan yang disampaikan sesuai dengan manfaat produk
33
45
22
0
0
411
82.2
3
Tagline yang dipakai iklan Yamaha mudah di ingat
29
54
14
3
0
409
81.8
4
Pesan iklan tersebut memberikan informasi yang jelas tentang produk
31
54
15
0
0
416
83.2

Jumlah





1643
328.6

Rata-rata





410.75
82.15



Naskah iklan yang menarik adalah tinggi dengan angka indeks sebesar 81, 4 Hal ini memberikan indikasi bahwa untuk menghasilkan kualitas pesan yang baik dapat didukung dengan penyusunan naskah iklan yang baik dan menarik. Naskah himbauan untuk menaati peraturan dengan selalu memakai helm menjadi hal yang baik  dalam  suatu  iklan  karena  dapat  mempengaruhi  perilaku  pemirsa  dalam mengendarai motor. Untuk tanggapan responden mengenai kesesuaian pesan dengan manfaat produk yang di iklankan, nilai indeks yang dihasilkan adalah 82,2 (tinggi). Pesan yang disampaikan dalam iklan harus sesuai dengan manfaat dari produk yang ditawarkan agar konsumen tidak merasa tertipu dengan iklan. Pesan bahwa Yamahamenjadi kendaraan yang paling irit di antara para pesaingnya dirasa sesuai dengan manfaat yang didapat oleh konsumen.
Tanggapan  responden  mengenai  tagline  yang  dipakai  oleh  Yamahamenghasilkan  nilai  indeks  sebesar 81,8 (tinggi).  Tagline  yang  menunjukkan
bahwa Yamaha memang selalu lebih unggul dapat mudah diingat oleh pemirsa. Tagline ini juga menguatkan Yamaha yang selama ini menjadi pabrikan besar sepeda motor. Dengan tagline yang mampu melekat di benak pemirsa maka pesan iklan tersebut menjadi efektif.
Sedangkan  tanggapan responden  mengenai  kejelasan  informasi  yang disampaikan  dalam  pesan  iklan  Yamaha  mendapat  nilai  indeks  sebesar 83,2 (tinggi). Informasi pesan yang jelas dalam iklan memudahkan pemirsa untuk memahami maksud dari iklan tersebut sehingga produk yang ditawarkan dapat disampaikan dengan jelas pula.

Tanggapan Responden Tentang Daya Tarik Iklan

No.
Indikator
Skor
Jml
Indeks
SS
S
N
TS
STS
1
Endorser yang dipakai iklan sangat menarik perhatian
19
53
27
1
0
390
78
2
Endorser yang dipakai iklan cocok produk yang di iklankan
29
48
21
2
0
413
82.6
3
Jingle/musik iklan Yamaha menarik perhatian
23
58
16
3
0
401
80.2
4
Tampilan visual iklan Yamaha membuat saya tertarik melihat iklan tersebut
19
60
20
1
0
397
79.4

Jumlah





1601
320.2

Rata-rata





400.25
80.05
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel 4.5  menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai daya tarik endorser iklan Yamaha adalah tinggi dengan angka indeks sebesar 78. Hal ini memberikan indikasi bahwa untuk menghasilkan daya tarik iklan yang tinggi  dapat  dilakukan  dengan  memilih  endorser  yang  menarik,  yaitu  dari kalangan selebriti atau public figure lain.
Untuk tanggapan responden mengenai kecocokan endorser dengan produk yang diiklankan, nilai indeks yang dihasilkan adalah 82,6 (tinggi) semakin ketatnya persaingan produsen sepeda Motor di Indonesia. Yamaha harus pandai menarik perhatian calon konsumen di antara dengan endorser yang cocok dengan produk yang diiklankan. Dengan segmen pasar yang cenderung lebih membidik kaum muda dalam Negeri. Hal ini cocok dengan sikap kaum muda yang ingin meniru seperti artis idolanya
Jingle atau musik iklan yang menarik akan membuat pemirsa ingin melihat iklan dan mendengarkan jingle tersebut secara berulang sentuhan musik akan membuat iklan tersebut lebih mudah diingat. Dengan daya tarik yang tinggi produk akan dapat tersampaikan dengan baik. Tanggapan responden mengenai hal tersebut adalah tinggi dengan nilai indeks 80,2.
Sedangkan daya tarik iklan dengan tampilan visual yang didesain dengan baik akan membuat pemirsa ingin selalu melihat iklan tersebut. Untuk tanggapan responden mengenai tampilan visual iklan Yamaha adalah 79,4 atau dapat kategorikan tinggi.


Tanggapan Responden Tentang Frekuensi Penayangan

No.
Indikator
Skor
Jml
Indeks
SS
S
N
TS
STS
1
Iklan Yamaha  sering ditayangkan di televisi
12
62
25
1
0
385
77
2
Saya sering melihat iklan pada prime time
17
45
36
2
0
377
75.4
3
Saya sering melihat iklan Yamaha berbagai stasiun televisi yang berbeda
19
53
26
2
0
389
77.8

Jumlah





1151
230.2

Rata-rata





383.66
76.73
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel  tentang frekuensi penayangan iklan Yamaha di televisi menunjukkan rata-rata angka indeks dari 3 item pertanyaan yang diajukan adalah tinggi, yaitu dengan nilai 76,73. Dengan frekuensi penayangan iklan yang intensif, waktu penayangan pada prime time yang merupakan periode dengan penonton terbanyak, serta ditayangkan dalam berbagai stasiun yang berbeda, maka iklan akan dapat menjangkau pangsa pasar yang besar. Dalam penayangannya, Yamaha Mio, Jupiter Mx, Vega R 125D dan Mio Soulmerupakan produk-produk yang sering muncul di televisi. Dengan terpaan iklan yang sering maka pemirsa akan mudah  mengingat  iklan  sehingga  menjadikan  merek  produk  sebagai  puncak pikiran dari produk sepeda motor, yang akan menunjang efektivitas iklan.


Tanggapan Responden Tentang Efektivitas Iklan

No.
Indikator
Skor
Jml
Indeks
SS
S
N
TS
STS
1
Iklan Yamaha sangat komunikatif sehingga saya selalu mengingat iklan tersebut
24
68
8
0
0
416
83.2
2
Kekuatan rangsangan iklan Yamaha mampu mempengaruhi perasaan
32
55
13
0
0
396
79.2
3
Setelah melihat iklan Yamaha, saya mengerti tentang keunggulan dari produk Yamaha
19
62
18
1
0
399
79.8
4
Iklan Yamaha membuat saya terpengaruh untuk melakukan tindakan selanjutnya 
10
70
18
2
0
388
77.6

Jumlah





1599
319.8

Rata-rata





399.75
79.95
Sumber : data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan tabel tentang efektivitas iklan Yamaha di televisi, tanggapan responden menunjukkan dari masing-masing 4 item pertanyaan yang diajukan adalah tinggi, dengan nilai indeks rata-rata yang dihasilkan yaitu  79,95. Iklan yang  efektif  adalah  iklan  yang  mampu  berkomunikasi  dengan  baik  dengan khalayak yang akan menjadi konsumen produk tersebut. Selain itu, kekuatan iklan untuk mempengaruhi perasaan pemirsa sangat penting agar pemirsa tertarik untuk selalu   melihat   iklan   sehingga   iklan   akan   selalu   diingat.   Kemampuan menyampaikan iklan kepada pemirsa tentang keunggulan sepeda motor Yamahadapat  membuat  pemirsa  iklan  terpengaruh,  dan  selanjutnya  terbujuk  untuk menjadi konsumen Yamaha dengan melakukan pembelian.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap efektivitas iklan adalah kualitas pesan iklan. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah semakin baik kualitas pesan suatu iklan, maka semakin tinggi efektivitas iklan tersebut. Berdasarkan hasil analisis regresi dan uji t dapat diketahui bahwa kualitas pesan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas iklan. Hal ini berarti kualitas pesan iklan yang baik akan meningkatkan efektivitas suatu iklan, sehingga hipotesis pertama diterima serta mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nurrohman (2009) yang menyatakan bahwa  kualitas  pesan  berpengaruh  positif  terhadap  efektivitas  iklan.  Seperti halnya iklan pada media baliho pada penelitian tersebut, hasil ini menunjukkan kualitas  pesan  iklan  juga  merupakan  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi efektivitas iklan melalui media televisi. Pesan iklan Yamaha yang disampaikan dengan  baik,  jelas  serta  memberikan  informasi  secara  tepat  akan  dapat mempengaruhi mindset pemirsanya. Pemirsa akan terpengaruh oleh pesan yang disampaikan setelah melihat iklan tersebut sehingga dapat membujuk pemirsa untuk menjadi konsumen dari produk Yamaha.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel daya tarik iklan mempunyai pengaruh terhadap efektivitas iklan. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah semakin tinggi daya tarik suatu iklan, maka semakin tinggi efektivitas iklan tersebut. Berdasarkan hasil analisis regresi dan uji t dapat diketahui bahwa daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas iklan. Hal ini berarti daya tarik iklan yang tinggi akan meningkatkan efektivitas suatu iklan, sehingga hipotesis kedua diterima. Dalam penelitian Nurrohman  (2009), daya tarik iklan juga berpengaruh terhadap efektivitas iklan. Hal tersebut dibuktikan
juga oleh hasil penelitian ini yang menunjukkan daya tarik iklan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas iklan melalui media televisi.         
Daya tarik yang ditampilkan dalam suatu iklan akan menarik pemirsa untuk selalu melihat iklan tersebut dan akan selalu mengingatnya. Daya tarik iklan seperti penggunaan endorser yang cocok dan menarik akan membuat khalayak ingin mengikuti trend seperti yang dipakai oleh endorser tersebut, sehingga mendorong pemirsa untuk melakukan pembelian produk. Hal ini dapat menjelaskan bahwa iklan yang ditampilkan efektif.
Berdasarkan  hasil  analisis  menunjukkan  bahwa  variabel  frekuensi penayangan iklan berpengaruh terhadap efektivitas iklan. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini  adalah semakin tinggi  frekuensi  penayangan suatu iklan, maka semakin tinggi efektivitas iklan tersebut.

KESIMPULAN dan SARAN
KESIMPULAN
Penelitian  ini  dilaksanakan  untuk  menguji  pengaruh  variabel  kualitas pesan iklan, daya tarik iklan dan frekuensi penayangan terhadap efektivitas iklan pada media televisi. Dari hasil dan analisis data serta pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut ini:
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel  yang  memiliki  pengaruh  terbesar  terhadap  efektivitas  iklan  adalah variabel kualitas pesan iklan dengan koefisien sebesar 0,372. Selanjutnya variabel kedua adalah daya tarik iklan dengan koefisien variabel sebesar 0,357. Sedangkan yang ketiga adalah variabel frekuensi penayangan iklan dengan koefisien variabel sebesar 0,265. Dan Efektivitas  iklan  dipengaruhi  variabel  kualitas  pesan  iklan  dengan diperoleh koefisien variabel sebesar 0,372 yang menunjukkan pengaruh positif dan  signifikansi  sebesar 0,000.  Dengan  demikian  dapat  dijelaskan  bahwa  responden menilai kualitas pesan yang disampaikan dalam iklan Yamaha baik. Hal ini  menunjukkan  bahwa  kualitas  pesan  merupakan  salah  satu  faktor  yang menentukan efektivitas iklan sepeda motor Yamaha. Dengan kata lain, pesan iklan yang semakin baik dan berkualitas akan meningkatkan efektivitas iklan sepeda motor Yamaha. Dan Efektivitas iklan dipengaruhi variabel daya tarik iklan dengan diperoleh koefisien  variabel  sebesar 0,357  yang menunjukkan  pengaruh  positif  dan signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa responden menilai  dengan diperoleh koefisien variabel sebesar 0,265 yang menunjukkan pengaruh positif dan  signifikansi  sebesar 0,000.  Dengan  demikian  dapat  dijelaskan  bahwa responden  menilai  frekuensi  penayangan iklan  Yamaha  cukup  tinggi  dengan seringnya iklan muncul pada periode prime time dan di beberapa stasiun televisi. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi penayangan merupakan salah satu faktor yang  menentukan  efektivitas  iklan  sepeda  motor Yamaha.  Dengan  kata  lain, frekuensi yang tinggi akan meningkatkan efektivitas iklan sepeda motor Yamaha.

SARAN
Dari  pembahasan  yang  telah  diuraikan,  beberapa  saran  yang  dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak Yamaha adalah:
1.      Produsen Yamaha dalam mengiklankan produknya harus menciptakan iklan yang  efektif,  yaitu  dengan  memperhatikan  hal-hal  seperti  yang  telah diteliti.  Dalam  meningkatkan  daya  tarik  iklan  Yamaha  dapat  dilakukan dengan menggandeng public figure yang mempunyai kredibilitas sebagai endorser produknya. Seperti halnya pesaing terdekat Yamaha yang berani mendatangkan 2 bintang Moto GP sebagai endorser iklannya, Yamaha juga harus lebih memikirkan hal tersebut dengan menampilkan endorser yang berbasis  pembalap  daripada  menggunakan  atlet  olah  raga  lain  seperti pemain  sepak  bola.
2.      Daya  tarik  iklan  juga  dapat  ditingkatkan  dengan memberikan  sentuhan  musik  atau  jingle  dari  penyanyi  yang  banyak disukai masyarakat, khususnya yang disukai kaum muda karena sesuai dengan segmen yang dibidik oleh Yamaha. Selain itu, faktor kualitas pesan dari iklan dapat menggunakan pesan-pesan yang membujuk pemirsa untuk memilih Yamaha sebagai merek yang selalu melekat  di  benak  pemirsa.  Yamaha  dapat  menampilkan  pesan  tentang keunggulan produknya yang terkenal tangguh dan irit, serta model yang dapat  menjadi  trend  di  masa  sekarang.  Menunjukkan  keunggulan spesifikasi produk seperti penggunaan double discbreak, dengan tenaga besar  yang  tidak  boros  bahan  bakar,  penggunaan  teknologi  injeksi, performa  mesin  yang  teruji  kuat  dan  tangguh,  kemudahan  dalam penggantian suku cadang, dll. Pesan yang menghimbau masyarakat untuk patuh peraturan lalu lintas sudah baik dilakukan Yamaha dalam salah satu iklan  produknya.  Sebaiknya  setiap  iklan  produk  menyampaikan  pesan himbauan karena dapat menumbuhkan citra yang baik di mata masyarakat. Frekuensi  penayangan  iklan  sebanyak 10-20  kali  per  hari  dengan penayangan  di  berbagai  stasiun  televisi  yang  berbeda  merupakan pengulangan yang efektif agar pesan iklan dapat tersampaikan dengan baik. Iklan dapat dibuat dalam beberapa versi agar tidak terjadi kejenuhan. Tidak hanya mengandalkan frekuensi beriklan yang tinggi saja, tetapi juga harus didukung dengan waktu penayangan yang tepat. Waktu yang paling banyak menyedot pemirsa adalah saat prime time, yaitu pada pukul 19.00-23.00. Jadi Yamaha lebih intensif lagi mengeluarkan iklannya pada prime time. Walaupun biaya yang dikeluarkan sedikit lebih mahal, tetapi diyakini mampu menjangkau segmen pasar yang tepat dan luas. Hal ini dapat dilakukan dengan menayangkan iklan produknya pada saat commercial break atau juga dengan menjadi sponsor dalam acara-acara televisi favorit pemirsa, seperti acara talkshow, kuis, ataupun acara olah raga kompetisi sepak bola atau

 
balap motor yang banyak digemari masyarakat.
3.      Dalam mempromosikan produknya, Yamaha sebaiknya tidak hanya terpaku pada media iklan televisi saja. Karena masih banyak media iklan yang dapat  dimanfaatkan  tentunya  dengan  keunggulan  dan  kelemahannya masing-masing. Yamaha dapat memasang iklannya pada media cetak, yaitu dengan melalui surat kabar yang terbit harian maupun majalah mingguan atau bulanan, misalnya Koran Harian Fajar yang beredar harian dengan pasar tujuan masyarakat Sulawesi Selatan. Koran Sindo, Tribun TimurKompas, Tempo, dll. Iklan dapat juga melalui media baliho berukuran besar yang dipasang di tempat-tempat strategis, misalnya pinggir jalan raya ataupun alun-alun kota  yang  tentunya  tidak  melanggar  peraturan  serta  mengganggu keindahan kota. Menyebarkan brosur kepada pengguna jalan yang berisi produk-produk Yamaha dengan spesifikasi dan keunggulan-keunggulannya, serta harga dari masing-masing produk. Menjadi sponsor suatu event dapat lebih mendekatkan produk ke konsumen, seperti mensponsori event musik band-band  yang  sering  menggelar  konser  di  berbagai  kota,  menjadi sponsor dalam kegiatan-kegiatan tingkat sekolah seperti acara pentas seni, mempromosikan produk dengan menyewa stan di acara ekspo, ataupun mendirikan stan dalam acara pameran-pameran di mall dan tempat-tempat yang lain. Media-media yang digunakan dalam beriklan tersebut dapat menjangkau pangsa  pasar masing-masing yang beranekaragam sehingga akan efektif jika dilakukan secara bersama-sama.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. “Penjualan Motor Nasional Meningkat.”

Bram, Y.F., 2005. “Analisis Efektivitas Iklan sebagai Salah Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT Rambang dengan Menggunakan  Metode  EPIC  Model.”  Jurnal  Manajemen  &  Bisnis Sriwijaya, Vol. 3, No. 6, pp.1-23

Cannon, J. P., W. D. Perault, dan E. J. McCarthy.  2009. Pemasaran Dasar: Pendekatan Manajerial Global. 16 ed. Jakarta: Salemba Empat

Durianto,  Darmadi  dan  C.  Liana.   2004.   “Analisis  Efektivitas  Iklan  Televisi

Softener Soft & Fresh di Jakarta dan Sekitarnya dengan Menggunakan

Consumer Decision Model.” Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol. 11, No. 1,
pp.35-55

Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Indriantoro, Nur dan B. Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. 1 ed. Yogyakarta: BPFE

Indriarto, Fidelis.2006.  “Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran dalam Proses

Penyampaian Pesan Iklan.” Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 5, No. 3, pp.243-268

Indriyanti, I. Satya dan J. J. O. I. Ihalauw. 2002. “Pengulangan Pesan Suatu Iklan
dalam Proses Pembelajaran Konsumen: Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi

Pepsodent.” Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 8, No. 1, pp.3652
Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. 3 ed. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip. 1996. Manajemen Pemasaran. 6 ed. Jakarta: Erlangga

Kotler 2004:9) Manajemen Pemasaran
Soprihanto 2003:125,Manajemen Pemasaran
Gitosudarmo 2003:96,Manajemen Pemasaran

Sunarto 2004:45), Manajemen Pemasaran